13 Berikut ini yang merupakan kalimat perintah adalah . A. Bungkuslah beras ketan yang sudah dicampur ragi tadi dengan daun pisang! B. Jus jambu disaring agar mendapatkan hasil yang lebih halus lagi. C. Buah mangga harus dicuci terlebih dahulu agar menghilangkan kotoran pada buah. D. Bawang putih ditumis hingga harum! Jawaban: A. Pembahasan:
Selainmendapat jawaban dari apa yang dimaksud dengan kalimat opini, berikut ini beberapa unsur yang paling mendasar dan harus ada di dalam kalimat opini, antara lain: 1. Berdasarkan keyakinan. Jika seseorang berniat mengeluarkan opini, biasanya mereka harus memiliki keyakinan atas apa yang mereka anggap sebagai suatu kebenaran.
Berikutini pengertian kalimat opini dan fakta, serta contoh kalimat opini. Berikut ini contoh-contoh kalimat opini yang dimaksud adalah: Raditya Dika adalah penulis novel terbaik di Indonesia. Fakta atau kalimat fakta merupakan sebuah pernyataan yang berupa situasi nyata atas kejadian yang terjadi.
Disini penulis dapat memberikan tanggapan berupa opini dari berbagai sudut pandang dan bukti atau fakta pendukung terkait suatu yang ditanggapi. 3. Penegasan Ulang Berikut ini adalah contoh kalimat yang bisa Kamu gunakan ketika membuat teks tanggapan pujian, yaitu: Kalimat sanggahan merupakan sebuah kalimat penolakan terhadap suatu ide
Kemudian saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu (1) Saudara-saudara, agar pekerjaan kita lancar, (2) perlu dipersiapkan alat-alat, seperti cangkul, dan sekop, (3) Oleh karena itu, saya mengharapkan pengertian saudara-saudara untuk melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab, (4) Terima kasih.Pernyataan persuasif
Ciriciri kalimat definisi. Ciri-ciri kalimat definisi, sebagai berikut: Penggunaan kata adalah, ialah, yaitu, merupakan, yaitu, dan yakni. Kalimatnya berisi penjelasan arti ataupun makna suatu objek. Digunakan dalam karya ilmiah untuk memberikat fakta. Digunakan dalam karya fiksi untuk menguatkan cerita. Maknanya tidak berubah jika kalimat
hclpWOj. Mengetahui pengertian dan contoh kalimat opini, dapat membuat kita lebih bijak dalam mencerna sebuah informasi. Terutama di tengah arus digital yang saat ini berlangsung sangat pesat, banyak informasi yang berkeliaran. Informasi tersebut bisa jadi sebuah opini atau fakta. Tidak semua masyarakat yang dapat membedakan mana fakta dan opini, oleh karena itu mengetahui pengertian dan contoh kalimat opini menjadi sangat penting serta relevan untuk diketahui saat ini. Yuk mari kita langsung saja mulai pembahasan dengan mengulas pengertian kalimat opini itu sendiri. BACA JUGA Cara Menulis Artikel SEO Friendly di Blog & Web Terbaru 2022 Jawa Pos Sebelum masuk ke pembahasan contoh kalimat opini umum, sudah seharusnya kita mengetahui apa itu kalimat opini. Kalimat opini merupakan serangkaian kata yang selalu berdampingan dengan fakta. Kendati selalu berdampingan, antara kalimat opini dan fakta selalu berbeda. Opini sendiri merupakan sebuah ide, pendapat dan pemikiran terkait pembacaan terhadap sebuah fakta. Maka dari itu, biasanya opini selalu bersifat subjektif. Sementara itu, fakta selalu bersifat objektif, kebalikan dari opini itu sendiri. Subjektifitas dalam sebuah opinin disebabkan karena perbedaan memaknai fakta. Dalam contoh kalimat opini dalam berita, selalu dipisahkan dengan tegas mana fakta dan mana opini. Hal ini tentu saja untuk memudahkan pembaca memilah mana fakta dan opini itu sendiri. Biasanya contoh opini dalam artikel selalu berkaitan dengan tanggapan terhadap peristiwa, atau isu yang tengah ramai jadi perbincangan. Contoh kalimat opini Kompas Agar Sedulur bisa lebih memahami apa itu kalimat opini, Sedulur bisa menyimak contoh kalimat opini di bawah ini lalu mengulasnya dengan penjelasan yang telah diulas di atas. Berikut ini contoh-contoh kalimat opini yang dimaksud adalah Raditya Dika adalah penulis novel terbaik di Indonesia. Indonesia akan menjadi makmur apabila dipimpin oleh seorang militer. Perempuan itu terlihat lebih cantik ketika menggunakan hijab berwarna cerah. Liverpool sepertinya akan menjadi juara liga Inggris musim ini. Kucing adalah binatang yang menggemaskan. Jika pengamanan diatur dengan baik maka tidak akan ada insiden narapidana melarikan diri dari lapas. Tidur setelah makan akan menyebabkan perut buncit. Dari contoh opini publik di atas, terlihat jelas bahwa informasi yang terkandung bersifat subjektif. Karena hal tersebut berasal dari pembacaan seseorang yang beropinin atas fakta yang bahkan belum dapat dipastikan kebenarannya. Ciri-ciri kalimat opini Retizen Setelah mengetahui pengertian dan contoh kalimat opini dalam iklan dan secara umum di atas, tentu Sedulur harus mengetahui ciri-ciri dari kalimat opini. Dengan mengetahui ciri-ciri dari kalimat opini, Sedulur bisa mengetahui bahwa pola sebuah opini ketika membaca contoh kalimat opini itu sendiri. Berikut ini adalah ciri-ciri dari kalimat opini yang dimaksud Selalu mengandung pendapat pribadi yang tidak mewakili pendapat orang lain. Selalu bersifat subjektif yang berdasarkan pada satu sudut pandang saja. Informasi dan data tidak akurat. Tidak terdapat narasumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Kebenaran dalam kalimat opini belum dapat dibuktikan. Berasal dari pendapat dan argumen seseorang BACA JUGA Gagasan Utama Pengertian, Jenis, Ciri, Letak & Contohnya Pengertian kalimat fakta Penerbit Deepublish Setelah mengetahui pengertian dan contoh kalimat opini di atas, akan lebih adil bagi kita untuk juga mengetahui apa itu kalimat fakta. Hal ini juga untuk mengimbangi pemahaman akan opini dan fakta itu sendiri. Fakta atau kalimat fakta merupakan sebuah pernyataan yang berupa situasi nyata atas kejadian yang terjadi. Fakta berisi sesuatu yang benar-benar ada dan pernyataan dari sebuah fakta biasanya sulit untuk disanggah oleh siapa pun. Jika sebuah fakta dianulir atau dipertanyakan, hal tersebut harus terjadi setelah fakta baru terungkap dengan beberapa bukti pendukung yang kuat dan tidak bisa disanggah. Berbeda dengan opini, fakta selalu harus ada bukti kuat yang mendukung. Sementara opini tidak membutuhkan bukti, karena opini murni pendapat atau pandangan terhadap suatu hal. Perbedaan kalimat opini dan kalimat fakta Tempo Institute Agar Sedulur bisa lebih mudah membedakan kalimat opini dan fakta, berikut ini adalah beberapa poin yang dapat membuat Sedulur menjadi semakin paham dan akan memudahkan Sedulur memilah antara opini dan fakta itu sendiri. 1. Informasi yang didapat Informasi yang tercantum dalam kalimat opini bersifat subjektif dan data yang digunakan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Berbeda dengan fakta yang menyusun kalimat berdasarkan informasi dan data yang valid serta telah terbukti kebenarannya. Oleh karena itu, kalimat opini tidak bisa dijadikan pijakan atau dasar. 2. Subjektif dan objektif Kalimat fakta sifatnya objektif, terdiri dari rangkaian peristiwa, nama orang, hari, angka, dan tanggal. Unsur objektif tidak dipengaruhi oleh argumen pribadi. Sementara kalimat opini sifatnya subjektif berupa gagasan dan sudut pandang penulis. 3. Kebenaran fakta Kalimat opini kebenarannya masih menjadi perdebatan dalam masyarakat. Karena berasal dari satu sudut pandang saja. Sehingga bisa diperkirakan, isinya biasanya menyampaikan kemungkinan, dan perasaan. Sementara kalimat fakta sesuatu dengan data dan fakta di lapangan, yang kebenarannya dapat divalidasi. 4. Perihal menjawab pertanyaan Perbedaan terakhir yaitu perihal menjawab sebuah pertanyaan. Biasanya kalimat opini selalu menjawab pertanyaan seperti mengapa, apa dan bagaimanai. Sementara kalimat fakta akan menjawab pertanyaan yang lebih jelas dan tegas, seperti pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, dan berapa. Penggunaan kata sifat juga berbeda, untuk kalimat opini bisa menggunakan kata sifat enak, tinggi, bagus, dan cantik yang erat kaitannya dengan subjektifitas. BACA JUGA Arti Caption dalam Bahasa Inggris, Serta Contoh Penggunaannya Contoh kalimat opini dan fakta Contoh kalimiat opini yang disandingkan dengan fakta di bawah ini, bertujuan agar Sedulur dapat lebih mudah memahami penjelasan yang telah diulas sebelumnya. Mari kita simak contoh kalimat opini dan fakta di bawah ini Cabe mengandung vitamin C lebih tinggi daripada jeruk fakta. Masakan tanpa cabe akan terasa kurang sempurna kelezatannya opini. Buah pisang kaya akan folat dan vitamin C fakta. Buah pisang baik sekali untuk dikonsumsi setiap hari terutama pada waktu tertentu ketika kita tak sempat makan tetapi harus melakukan aktivitas berat di lingkungan yang berpolusi Soekarno adalah Presiden RI yang pertama fakta. Soekarno adalah presiden yang hebat Opini. Dari contoh kalimat opini dan fakta di atas, Sedulur bisa membandingkan seperti apa bentuk opini dan seperti apa fakta yang ada. Pada dasarnya, opini berasal dari pribadi yang didapatkan dari fakta yang telah diakui. Kita bisa sependapat atau menolak sebuah opini berdasarkan pembacaan yang berbeda atas fakta yang ada. Itulah penjelasan terkait kalimat opini dengan dilengkapi dengan contoh kalimat opini dalam teks editorial, berita atau secara umum. Dengan memahami apa itu kalimat opini dan seperti apa itu fakta, semoga Sedulur bisa lebih bijak dalam mencerna setiap informasi yang dibaca. Agar Sedulur bisa menjadi salah satu warga negara yang bijak dalam mencerna informasi atau menyampaian suatu opini. Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.
Jakarta - Kalimat opini adalah kalimat yang berasal dari sudut pandang penulis. Kalimat opini belum bisa dibuktikan Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian opini adalah pendapat, pikiran, gagasan. Dalam bahasa Indonesia, terutama dalam teks editorial, terdapat jenis kalimat opini dan kalimat opini sangat berbeda dengan kalimat fakta. Kalimat opini adalah kalimat yang di dalamnya mengandung pendapat, pandangan, dan kalimat fakta adalah kalimat yang menyatakan tentang peristiwa atau kejadian nyata, tanpa dicampuri pendapat, dilansir dari "Modul Bahasa Indonesia kelas XII" oleh Rahmat Kalimat Fakta dan OpiniBerikut perbedaan kalimat fakta dan opini secara Kalimat fakta yang bersifat objektif dan opini bersifat subjektif2. Kalimat fakta dari kenyataan yang sebenarnya terjadi, sedangkan opini memperlihatkan peristiwa yang belum terjadi3. Kalimat opini tidak ditambahkan data pendukung, berbeda dengan kalimat fakta yang memakai data untuk mendukung argumen4. Opini berisi kalimat pengandaian yang menggunakan kata menurut saya, saya rasa, sepertinya, sebaiknya, mungkin, jika, kalau, sebaiknya, seharusnya, dan masih banyak lagi5. Opini menunjukkan peristiwa spekulatif dan berisi argumen sendiriCiri-ciri Kalimat Opini dan FaktaAdapun ciri-ciri kalimat opini antara lain1. Bersifat subjektif dan biasanya disertai dengan pendapat, saran, dan uraian yang Berisi pendapat tentang peristiwa yang Menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi atau terjadi di kemudian Merupakan pikiran atau pendapat seseorang maupun Informasi yang disampaikan belum ada Biasanya ditandai dengan penggunaan kata-kata bisa jadi, sepertinya, mungkin, seharusnya, ciri-ciri kalimat fakta adalah1. Dapat dibuktikan Mempunyai data yang akurat baik waktu, tanggal, tempat, dan Dikumpulkan dari narasumber yang Bersifat objektif5. Biasanya dapat menjawab rumus pertanyaan 5W+ Menyatakan kejadian yang sedang atau telah dan pernah Kalimat Opini1. Ruang kelasku ramai bisa diisi 40 pasang jendela dan kursi2. Pembukaan kantor KPK di daerah akan memudahkan memonitor pergerakan kasus Soekarno adalah presiden yang Kopi itu cocok untuk dimakan bersama Tanpa cabai pedas, masakan itu kurang Jaga kendaraan dan pastikan mengendarai dalam kondisi tidak mengantuk, untuk mencegah terjadinya Sebaiknya tunda saja wisata di akhir desember karena jalanan pasti Kalimat Fakta1. Jokowi adalah Presiden Republik London merupakan ibu kota negara Tanggal 17 Agustus 1945 diperingati sebagai hari kemerdekaan Mark Zuckerberg adalah pendiri jejaring sosial Real Madrid adalah klub yang menjuarai liga Champions tahun Persib Bandung berdiri pada 14 Maret Penulis buku novel Laskar Pelangi adalah Andrea itulah contoh kalimat opini dan fakta beserta penjelasan ciri-cirinya. Selamat belajar memahami keduanya ya, detikers! Simak Video "Catatan BPK untuk Pemprov Jateng yang Meraih Opini WTP" [GambasVideo 20detik] faz/faz
› Selain bisa menjadi nasihat bagi satu dua orang, ”kalimat bijak” juga bisa menjadi sindiran, bahkan menyudutkan bagi satu dua orang lainnya. RIZA FATHONIPeserta beraksi dalam Lomba Ngomel dan Ngedumel saat berlangsung Festival Betawi Kampoeng Melayu di ruas Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, pertengahan Desember 2019. Temanya seperti nasihat terkait pentingnya kesehatan, pendidikan, dan perlindungan terhadap anak ataupun pasti pernah mendengar/membaca orang yang berbicara, menasihati, menulis, menggunakan ”kalimat bijak”. Apa itu ”kalimat bijak”?Jika didefinisikan sebagai kalimat yang lahir dari olah akal budi sebagaimana definisi kata bijak, bahkan seorang Sengkuni pun bisa mengolah kata-katanya sedemikian rupa untuk menjebak Pandawa ke dalam perangkap judinya seraya mengail simpati dari publik. Dalam ranah sastra, para penulis fiksi bahkan ”dituntut” untuk piawai merangkai kalimat sesuai dengan tokoh yang ia buat. Saat menghidupkan tokoh jahat, ia harus membangun dialog-dialog jahat, sedangkan untuk menghidupkan tokoh baik, ia harus piawai membangun kalimat-kalimat bijak, penuh motivasi, atau sebabnya, karakter seorang penulis sastra bisa sangat jauh sekali dari karakter-karakter yang ia buat. Bisa jadi lebih bijak, atau malah menjadi penting lantaran hal itulah yang akan menjadi landasan tindakan penutur selanjutnya; apakah benar penutur memiliki maksud baik, atau sebaliknya.”Kalimat bijak” juga bisa digunakan untuk menyindir atau malah menyakiti orang lain. Anda pasti pernah mendapati dua orang yang berusaha menguliti keburukan musuhnya dengan ”kata-kata indah” atau kelihatan ”penuh nasihat” itu. Apakah dengan begitu posisinya tetaplah menjadi ”kalimat bijak”?Lalu, bagaimana dengan ”kalimat bijak” yang diunggah di media sosial? Di satu sisi, ”kalimat bijak” bisa menjadi nasihat bagi satu dua orang, tetapi, di lain sisi, juga bisa menyindir bahkan menyudutkan bagi satu dua orang DWI UTAMIWali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono sedang menasihati para pelajar yang kedapatan sedang nongkrong di salah satu restoran cepat saji Transmart Tegal, Kota Tegal, Jateng, Selasa 17/3/2020.Untuk mengupas apakah sebuah kalimat benar-benar bijak atau sebaliknya, ada pisau analisis yang dikemukakan oleh Dell Hymes, pakar antropologi linguistik Hymes ini lebih mudah digunakan untuk membedah sebuah peristiwa komunikasi, yang menjadi ranah perantara ”kalimat-kalimat bijak” atau sebaliknya. Hymes membeberkan elemen-elemennya, yakni situasi tutur speech situation, peristiwa tutur speech even, dan tindak tutur speech act.Situasi tutur lebih sering diacu sebagai konteks situasi, misalnya peperangan, perburuan, jamuan, rayuan, pertengkaran. Peristiwa tutur terjadi di dalam situasi tutur dan bisa terdiri dari satu atau lebih tindak tutur. Sementara tindak tutur dapat merupakan motif keseluruhan dari peristiwa tutur, atau bahkan situasi manjatuhkanKetika Anda berkata, ”Jangan pamerkan prestasi Anda karena prestasi akan berbicara sendiri”, situasinya bisa sangat berbeda bagi seseorang yang tengah memamerkan prestasinya di media sosial. Padahal, bisa jadi Anda hanya bermaksud mengatakan bahwa tanpa memamerkan prestasi pun, lambat laun orang akan mengenali dari prestasi yang dikerjakannya. Kalimat yang tadinya dianggap akan memotivasi justru terkesan menjatuhkan subyek Juga KeratabasaYang bisa dijadikan contoh lagi adalah kasus Presiden Joko Widodo ketika mempromosikan bipang Ambawang. Motif promosi menjadi penting diketahui meski kemudian audiensnya menganggap menjadi penting lantaran hal itulah yang akan menjadi landasan tindakan penutur selanjutnya; apakah benar penutur memiliki maksud baik, atau sebaliknya. Tindak tutur inilah yang kemudian bisa mengubah makna tiap kata karena di sanalah tersimpan motif si penutur. Kata yang semula kosong dan netral dari nilai kemudian terisi kajiannya, Hymes menuturkan ada 16 komponen tutur bentuk pesan, isi pesan, latar, suasana, penutur, pengirim, pendengar, penerima, maksud-hasil, maksud-tujuan, kunci, saluran, bentuk tutur, norma interaksi, norma interpretasi, dan belas komponen itulah yang kemudian menentukan warna sebuah kalimat/tuturan. Apakah benar kalimat-kalimat yang diucapkan seseorang itu merupakan ”kalimat bijak”, atau malah pisau bermata PRIBADINur HadiNur Hadi, Cerpenis, Esais, Tinggal di Jepara
Pengertian Kalimat OpiniCiri-ciri Kalimat Opini1. Tidak Membuktikan Kebenaran2. Bersifat Subjektif3. Sumbernya Tidak Valid4. Informasi Tidak Akurat5. Berupa Rencana6. Mengandung Kata Pelengkap7. Berisi Pendapat/Argumen8. Tidak Bisa Dibuktikan Kebenarannya9. Perspektif PribadiPerbedaan Kalimat Opini dan Kalimat Fakta1. Kebenaran Fakta2. Subjektivitas dan Objektivitas3. Menjawab Pertanyaan4. Kata Awalan38 Contoh Kalimat Opini Dalam teks atau naskah dengan bahasa Indonesia, Anda pasti sudah mengenal atau paling tidak mengetahui apa itu kalimat fakta dan apa itu kalimat opini. Tapi beberapa orang masih bingung membedakan dan juga memahami pengertian dari kalimat fakta dan kalimat opini. Terlebih pada kalimat opini. Meski banyak digunakan, tak banyak orang yang mengetahui apa pengertian kalimat opini dan bagaimana ciri-ciri, perbedaan, dan bahkan contoh kalimat opini yang digunakan dalam bahasa, baik itu bahasa tulis maupun bahasa lisan. Oleh sebab itu, di bawah ini akan dijelaskan mengenai berbagai hal tentang kalimat opini. Mulai dari pengertian kalimat opini, ciri-ciri kalimat opini, bagaimana perbedaan kalimat opini dan kalimat fakta, sampai contoh dari kalimat opini tersebut. Pengertian Kalimat Opini Kalimat opini merupakan salah satu jenis kalimat. Seperti yang kita tahu, pengertian dari kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara atau bahasa yang lisan maupun bahasa tulisan. Kalimat yang baik dan benar tentunya memiliki ciri-ciri tertentu. Kalimat tersebut biasanya mengandung beberapa unsur yaitu mengandung unsur-unsur seperti S Subjek, P Predikat, O Objek, dan K Keterangan, atau disingkat menjadi pola S-P-O-K. Secara umum, kalimat tersebut dibagi menjadi beberapa macam jenis kalimat, tergantung bagaimana kalimat tersebut digunakan. Salah satu jenis kalimatnya adalah kalimat opini. Kalimat opini ini biasanya digunakan baik untuk bahasa secara lisan maupun bahasa tulis atau tulisan. Kalimat opini berasal dari kata kalimat dan opini. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa kalimat merupakan bentuk satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Sementara itu, opini memiliki arti suatu sikap atau pendapat seseorang mengenai sebuah kejadian yang pernah atau belum pernah terjadi. Biasanya, opini ini juga dipengaruhi oleh perasaan, pemikiran, perspektif, keinginan, sikap, pengamalan, pemahaman, atau keyakinan setiap individu. Sehingga kalimat opini belum tentu merupakan pendapat yang benar atau tepat adanya karena sifatnya subjektif. Akan tetapi lebih kepada pendapat pribadi yang bisa saja benar atau bisa saja salah. Kalimat opini ini biasanya salah satu penggunaannya digunakan pada teks editorial. Di situ, kalimat ini menjadi tanggapan, pendapat, dan sikap penulis terhadap suatu peristiwa. Selain itu, kalimat opini biasanya juga menanggapi isu yang sedang dibahas, berdasarkan bagaimana pandangan penulis tersebut atau berdasarkan subjektivitas penulis tersebut. Sehingga biasanya, opini antara satu orang dengan orang yang lainnya belum tentu sama atau bahkan berbeda. Hal ini tergantung bagaimana orang tersebut mendapat pengaruh dari perasaan, pemikiran, perspektif, keinginan, sikap, pengamalan, pemahaman, atau keyakinan mereka masing-masing dalam menanggapi suatu persoalan yang sedang dihadapi. Selain itu, opini pada kalimat opini juga bisa diartikan sebagai persatuan pendapat yang didukung oleh banyak orang. Sehingga, pendapat tersebut bisa berubah-ubah, tergantung bagaimana perasaan atau emosi dan diskusi dari seseorang tersebut. Sehingga opini di dalam kalimat merupakan pendapat pribadi dari penulis atau penutur. Penyempitan Makna Kata Pengertian,Penyebab, dan Contoh Lengkap 15 Jenis Majas Beserta Contoh Lengkapnya Kata Turunan Pengertian, Perbedaan, Cara Menulis, dan Contoh Lengkap Ciri-ciri Kalimat Opini Untuk membedakan kalimat opini dengan fakta, tentu saja ada karakteristik atau ciri-ciri pembedanya. Oleh sebab itu, akan dijelaskan mengenai apa saja karakteristik atau ciri-ciri yang membedakan kalimat opini dengan kalimat fakta pada suatu tulisan atau ujaran. 1. Tidak Membuktikan Kebenaran Kalimat opini tidak dapat membuktikan kebenaran informasi yang ada di dalamnya. Hal ini karena kalimat yang berisi opini ini berdasarkan atau memiliki pengaruh dari perasaan, pemikiran, perspektif, keinginan, sikap, pengamalan, pemahaman, atau keyakinan. 2. Bersifat Subjektif Kalimat tersebut sifatnya subjektif, sehingga biasanya dilengkapi dengan pendapat, saran, atau sebab dan akibat atas peristiwa yang terjadi, berdasarkan perspektif atau pendapat orang tersebut. Sehingga bisa saja hasilnya berbeda dengan kalimat yang dibuat atau ditulis oleh orang lain. 3. Sumbernya Tidak Valid Selain itu, kalimat ini juga biasanya tidak memiliki sumber yang valid, baik data, narasumber, dan lain sebagainya karena pendapat atau ungkapan di dalam kalimat opini berdasarkan hasil pemikiran penulis secara pribadi. 4. Informasi Tidak Akurat Oleh sebab itu, data dan informasi di dalam kalimat tersebut tidak akurat dan kurang bisa dipertanggungjawabkan, mengingat data dan informasinya berdasarkan perspektif individu atau perspektif pribadi. 5. Berupa Rencana Peristiwa yang terdapat di dalam kalimat tersebut biasanya juga belum terjadi atau bahkan baru akan terjadi di masa mendatang atau baru merupakan rencana, karena memang belum pernah terjadi sebelumnya. 6. Mengandung Kata Pelengkap Kata pelengkap yang terkandung di dalam kalimat tersebut dapat ditambahkan dengan kata pelengkap, misalnya “menurut saya”, “saya rasa”, “sepertinya”, “mungkin”, “bagi saya”, “tidak mungkin”, dan masih banyak lagi kata pelengkap yang digunakan. 7. Berisi Pendapat/Argumen Selanjutnya, ciri-ciri atau karakteristik dari kalimat opini juga biasanya kalimat tersebut hanya berisi pendapat atau argumen dari seseorang. 8. Tidak Bisa Dibuktikan Kebenarannya Kalimat tersebut memiliki atau berisi informasi yang belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya. 9. Perspektif Pribadi Kalimat ini juga bisa berisi tentang jawaban dari pertanyaan tentang “mengapa”, “bagaimana”, “apa”, dan lain sebagainya tapi tetap berdasarkan perspektif pribadi masing-masing. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kalimat opini ini merupakan kalimat yang dibuat berdasarkan pendapat atau perspektif seseorang, tergantung bagaimana pengaruh dari perasaan, pemikiran, perspektif, keinginan, sikap, pengamalan, pemahaman, atau keyakinan mereka masing-masing. Sementara itu, kalimat ini juga tidak memiliki data atau informasi yang kuat dan akurat karena berdasarkan pendapat masing-masing, baik penulis maupun penutur dari kalimat tersebut. Baca Juga Pengertian Kalimat, Unsur, dan , Lengkap dengan Contohnya SPOK-nya Pengertian Kata Buku dan Contoh Lengkapnya Kata Serapan Pengertian, Cara Penulisan, dan Contoh Lengkap Teks Eksposisi Pengertian, Struktur, Klasifikasi, dan Contoh Lengkap Perbedaan Kalimat Opini dan Kalimat Fakta Setelah mengetahui pengertian dari kalimat opini beserta karakteristik atau ciri-cirinya, tentu masih ada yang bingung bagaimana mengetahui perbedaan atau bagaimana cara membedakan kalimat opini dan juga kalimat fakta, bukan? Oleh sebab itu di bawah ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perbedaan dua jenis kalimat tersebut, yakni kalimat yang berisi opini dan kalimat yang berisi fakta. 1. Kebenaran Fakta Perbedaan yang paling terlihat dari kalimat opini dan kalimat fakta adalah tentang fakta yang tertuang atau fakta yang ada di kalimat tersebut. Di dalam kalimat yang berisi opini, seringkali pembaca masih bingung membedakan kalimat tersebut merupakan fakta atau merupakan opini. Agar dapat membedakan dengan mudah, kalimat yang berisi opini ini biasanya hanya menyampaikan tentang kemungkinan atau perasaan penulis tersebut. Sehingga biasanya tidak disertai data yang valid dan akurat. Sementara itu, kalimat fakta biasanya mengandung data atau informasi yang akurat. Data atau informasi yang akurat pada kalimat fakta ini disertai dengan sumber yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Baik dari buku literatur, dari wawancara dengan narasumber, pengamatan, dan lain sebagainya. 2. Subjektivitas dan Objektivitas Setelah mengetahui apakah fakta berupa data atau informasi disajikan di dalam kalimat atau tidak, biasanya juga dapat dibedakan berdasarkan isinya, apakah isi di dalam kalimat tersebut bersifat subjektif atau bersifat objektif. Untuk membedakannya, perlu diketahui bahwa kalimat yang bersifat objektif ini merupakan kalimat fakta, yang mana di dalamnya memuat rangkaian peristiwa, nama orang, waktu terjadinya peristiwa, tanggal, dan data lainnya yang akurat. Selain itu, unsur objektif juga tidak dipengaruhi oleh argumen pribadi penulis. Sementara kalimat yang sifatnya subjektif atau yang terdapat di dalam kalimat opini, biasanya dipengaruhi atas gagasan atau sudut pandang penulis yang berdasarkan pada perasaan, pengalaman pribadi, pendapat, dan lain sebagainya yang bisa berbeda antara pendapat yang satu dengan pendapat lainnya. 3. Menjawab Pertanyaan Perbedaan selanjutnya adalah terkait bagaimana kalimat tersebut dapat menjawab pertanyaan atas peristiwa yang terjadi. Jika kalimat fakta akan menjawab pertanyaan, berupa pertanyaan “apa”, “siapa”, “di mana”, dan “kapan”, kalimat yang berisi opini biasanya menjawab pertanyaan yaitu berupa “mengapa”, dan “bagaimana”. Meski demikian, kalimat opini ini juga bisa ditandai dengan menjawab pertanyaan menggunakan kata kemungkinan atau ketidakpastian. Misalnya “menurut saya”, “sepertinya”, dan lain sebagainya. 4. Kata Awalan Perbedaan yang selanjutnya yakni mengenai kata awalan yang digunakan baik pada kalimat yang berisi opini maupun kalimat yang berisi fakta. Di dalam kalimat yang berisi opini, biasanya memakai berbagai kata sifat. Misalnya “enak”, “tinggi”, “bagus”, “jelek”, “cantik”, dan lain sebagainya. Selain itu, kalimat opini juga biasanya menggunakan kata yang sifatnya relatif, misalnya “sangat”, “dapat”, “sebaiknya”, “menurut”, “barangkali”, dan lain-lain. 38 Contoh Kalimat Opini Agar Anda bisa lebih tercerahkan dan lebih memahami bagaimana kalimat opini, berikut ini adalah contoh dari kalimat yang mengandung opini Dia sangat bahagia hari iniMenurutku, mestinya pekerjaan itu tidak ia kerjakan sendiriPergi ke mall pasti lebih menyenangkan daripada pergi ke pasarKue tersebut rasanya tidak enakMandi air hangat sepertinya lebih segarPakaian itu bagus jika dipakai perempuan yang tinggiPakai baju warna pink membuat kulitku gelapSepertinya aturannya akan berganti lagiMenurutku hujannya akan segera berhentiSerial Indonesia kini tak kalah dari drama Korea karena laris di pasaranNasi goreng buatan abang pinggir jalan memang paling enakRumah yang kosong lebih dari 3 bulan pasti isinya hantuCocok sekali minum teh hangat dan makan kue di sore yang dingin iniSebaiknya rapatnya ditunda dulu, sepertinya pembawa acaranya akan telatMobilmu mogok mungkin karena bensinnya habisNovel karya Tere Liye pasti bagusKucing itu hewan yang paling lucuSebaiknya masyarakat menaati aturan saja agar masalahnya cepat selesaiMahalnya harga minyak pasti disebabkan karena bahan bakunya yang sulitSepertinya tim asuhan pelatih itu kalah karena terlalu lelahMandi terlalu malam katanya membuat tulang rematikLemon dipercaya menurunkan berat badan sekaligus meningkatkan imun tubuhKemajuan zaman seperti ini yang membuat orang boros karena sering belanja onlineKemacetan di Kota Jakarta semakin parah karena banyak pengunjungSepatu yang warna hitam itu sepertinya cocok untuk di Lombok lebih murah dibandingkan berwisata di BaliMembeli barang luar negeri ternyata lebih murah daripada di IndonesiaKamu terlihat gendut pasti karena celanamu motifnya salah pilihWarna baju yang gelap sangat cocok di kulitmuBakso di dekat lapangan itu ternyata enak jugaTulisan yang di papan tulis itu sulit dibacaSuara kontestan itu lebih bagus hari iniSeharusnya tidak akan terjadi perdebatan jika kamu mengalahKekasihku adalah orang paling baik di duniaSepertinya besok pagi akan gerimisRencana lari pagiku sepertinya akan terganggu karena banyaknya pekerjaan akhir-akhir iniPohon tua itu sepertinya akan dirobohkan karena membahayakanSepertinya dia tidak pulang lagi malam ini Bagaimana contoh kalimat opini?Untuk dapat memahami bagaimana kalimat yang berisi opini, maka simak beberapa contoh kalimat tersebut di bawah ini– Makan malam hari bisa menyebabkan berat badan meningkat.– Kandungan pada durian sering disebut menyebabkan kolesterol tinggi.– Bunga mawar sangat indah jika dipasang di ruang tamu.– Perempuan itu terlihat gemuk jika menggunakan baju bergaris.– Virus Covid-19 pertengahan tahun nanti akan menurun kembali.– Menjadi seorang pengusaha bukan hal yang mudah.– Orang kaya itu pasti hidupnya bahagia.– Anak yang cerdas pasti karena lahir dari ibu yang cerdas.– Indonesia akan makmur jika utangnya tidak membengkak. Apa pengertian kalimat opini?Kalimat opini memiliki arti tentang suatu sikap atau pendapat seseorang mengenai sebuah kejadian yang pernah atau belum pernah terjadi. Biasanya, kalimat opini ini juga dipengaruhi oleh perasaan, pemikiran, perspektif, keinginan, sikap, pengamalan, pemahaman, atau keyakinan setiap kalimat opini belum tentu merupakan pendapat yang benar atau tepat adanya karena sifatnya subjektif dan data atau informasi tidak tersaji di dalamnya, sehingga hanya berdasarkan pengalaman atau pandangan penulis. Apa saja ciri-ciri kalimat opini?– Kalimat opini tidak dapat membuktikan kebenaran informasi yang ada di dalamnya. Hal ini karena kalimat yang berisi opini ini berdasarkan atau memiliki pengaruh dari perasaan, pemikiran, perspektif, keinginan, sikap, pengamalan, pemahaman, atau keyakinan.– Kalimat tersebut sifatnya subjektif, sehingga biasanya dilengkapi dengan pendapat, saran, atau sebab dan akibat atas peristiwa yang terjadi, berdasarkan perspektif atau pendapat orang tersebut. Sehingga bisa saja hasilnya berbeda dengan kalimat yang dibuat atau ditulis oleh orang lain.– Selain itu, kalimat ini juga biasanya tidak memiliki sumber yang valid, baik data, narasumber, dan lain sebagainya karena pendapat atau ungkapan di dalam kalimat opini berdasarkan hasil pemikiran penulis secara pribadi.– Oleh sebab itu, data dan informasi di dalam kalimat tersebut tidak akurat dan kurang bisa dipertanggungjawabkan, mengingat data dan informasinya berdasarkan perspektif individu atau perspektif pribadi.– Peristiwa yang terdapat di dalam kalimat tersebut biasanya juga belum terjadi atau bahkan baru akan terjadi di masa mendatang atau baru merupakan rencana, karena memang belum pernah terjadi sebelumnya.– Kata pelengkap yang terkandung di dalam kalimat tersebut dapat ditambahkan dengan kata pelengkap, misalnya “menurut saya”, “saya rasa”, “sepertinya”, “mungkin”, “bagi saya”, “tidak mungkin”, dan masih banyak lagi kata pelengkap yang digunakan.– Selanjutnya, ciri-ciri atau karakteristik dari kalimat opini juga biasanya kalimat tersebut hanya berisi pendapat atau argumen dari seseorang.– Kalimat tersebut memiliki atau berisi informasi yang belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya.– Kalimat ini juga bisa berisi tentang jawaban dari pertanyaan tentang “mengapa”, “bagaimana”, “apa”, dan lain sebagainya tapi tetap berdasarkan perspektif pribadi masing-masing.– Meski demikian, kalimat opini ini juga memiliki banyak pendukung atau tidak mungkin ditulis tanpa adanya pendukung atau pendapat lain yang apa saja yang termasuk opini?Kalimat opini biasanya mengandung kalimat yang sifatnya relatif. Misalnya adalah– sangat,– bisa jadi,– agak,– paling,– menurut,– seharusnya,– lebih,– misalnya,– mungkin,– tidak mungkin,– dan lain sebagainya. Artikel Terkait Kalimat Pengertian, Unsur, dan Contoh SPOK nya Kalimat Efektif Pengertian, Prinsip, Karakteristik, dan Contoh Syarat Kalimat Efektif Beserta Ciri-Cirinya Contoh Kalimat Tidak Efektif dan Perbedaannya dengan Kalimat Efektif Ciri Kalimat Efektif yang Perlu Diperhatikan Penulis Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif yang Sering Terjadi
– Hallo para pencari ilmu, jumpa lagi dalam artikel yang akan membahas mengenai Opini dan pengertiannya secara lengkap. Apa yang kamu ketahui mengenai Opini ? Jika kamu ingin mengetahuinya lebih dalam lagi mengenai Opini dikehidupan sehari-hari kamu, mari simak penjelasannya secara lengkap dibawah ini. Pengertian OpiniPengertian Opini Menurut Para AhliCiri-Ciri OpiniCiri-Ciri Kalimat OpiniJenis-Jenis OpiniFungsi OpiniUnsur-Unsur dalam OpiniStruktur OpiniKaidah Kebahasaan OpiniContoh Kalimat OpiniSebarkan iniPosting terkait Pengertian Opini Opini merupakan suatu pendapat yang disampaikan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam menyikapi sebuah masalah dengan memberikan prediksi atau harapan tentang kejadian tersebut. Sebuah opini tidak dapat dijamin atas kebenarannya karena tidak diperkuat dengan adanya fakta, bersifat subjektif, dan adanya perbedaan pendapat tentang suatu kejadian. Setiap orang memiliki pandangan yang sangat berbeda-beda dan memiliki hak yang sama untuk menyampaikan pendapat atau mengeluarkan opini pada setiap kejadian atau peristiwa tertentu. Opini dapat disampaikan dengan berbagai cara, misalnya seperti Secara aktif Secara pasif Melalui verbal Melalui bahasa konotatif Melalui gestur Melalui cara berpakaian Pengertian Opini Menurut Para Ahli 1. Wikipedia Opini opinion adalah suatu pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian. 2. Leonardo W. Dood Via Sumirat Opini adalah salah satu sikap atau pendapat yang dikeluarkan seseorang mengenai sebuah masalah, atau persolaan dan keadaan yang sedang terjadi maupun sudah terjadi. 3. Webster’s New Collegiate Dictionary Opini merupakan suatu pandangan, keputusan atau sebuah taksiran yang terbentuk di dalam pikiran mengenai suatu persoalan terntentu. 4. Frazier Moore 2004 Opini lebih kuat dari pada sebuah kesan tetapi juga lebih lemah dari pada pengetahuan yang positif. Opini merupakan suatu kesimpulan yang ada dalam sebuah pikiran dan belum dikeluarkan untuk di perdebatkan. 5. Albig 19394 Opini “An opinion is any expression on a controversial topic.” 6. Abelson dalam Soemirat 2004 Opini mempunyai unsur pembentuk yaitu sebagai berikut Belief Attitude Perception Ciri-Ciri Opini Opini memiliki beberapa ciri-ciri diantaranya seperti berikut ini Isi dari Opini merupakan sebuah hasil pemahaman atau penilaian seseorang terhadap suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi. Opini juga belum tentu benar, jadi perlu pembuktian untuk mengetahui kebenarannya oleh karena itu memerlukan bukti-bukti yang tepat. Biasanya pernyataan opini hanya berupa suatu saran atau usul saja terhadap suatu peristiwa atau kejadian. Dalam mengungkapkan sebuah opini umumnya selalu di awali menggunakan kalimat mungkin, misal, bisa saja, bisa jadi, menurut pendapat saya, menurut saya, dan lain-lain. Ciri-Ciri Kalimat Opini Adapun beberapa ciri dari kalimat Opini, diantaranya seperti berikut ini Kalimat yang belum dapat dibuktikan kebenaranya. Kalimat yang sifatnya subjektif, biasanya ada yang dilengkapi dengan sebuah saran, pendapat, ataupun prediksi mengenai sebab maupun akibat suatu peristiwa atau kejadian. Kalimatnya dari sebuah pemikiran sendiri, atau merupakan pendapat seseorang dari pemikirannya sendiri. Tidak ada data akurat yang dapat mendukung sebuah kebenaran kalimat opini tersebut. Jadi kalimat opini tersebut belum dapat dibuktikan kebenarannya. Kalimat yang bisa berisi pendapat mengenai suatu peristiwa atau kejadian. Kalimat pendapat tersebut bisa juga mengenai jawaban pertanyaan dari apa, mengapa, bagaimana, dan lain-lain. Kalimat dapat berupa sebuah rencana mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang belum atau akan terjadi. Kalimat opini bisa saja berisi sebuah kalimat yang belum tentu kejadiannya. Kalimat ini juga umumnya diawali dengan kata rasanya, menurut saya, dan lain-lain. Kalimat opini biasanya dapat diawali menggunakan kata-kata seperti bisa jadi, menurut saya, tidak mungkin, sebaiknya, seharusnya, bisa saja,bisa jadi,dan lain-lain. Jika kalimat opini tersebut berupa suatu informasi, maka informasi tersebut belum tentu kebenarannya. Jenis-Jenis Opini Dalam ilmu komunikasi, opini dikenal memiliki berbagai jenis, di antaranya yaitu seperti Opini Individual Opini individual merupakan salah satu pendapat seseorang mengenai sesuatu yang terjadi di masyarakat. Untuk dapat mengetahui orang lain disekitar ada yang sependapat atau tidak, seseorang harus melakukan perbincangan kepada orang lain terlebih dahulu, sehingga sesuatu yang dibicarakan tersebut kini menjadi opini publik. Opini Pribadi Opini pribadi merupakan salah satu pendapat asli seseorang mengenai suatu masalah sosial. Opini pribadi timbul apabila seseorang tanpa dapat dipengaruhi oleh orang lain, menyetujui atau tidaknya suatu masalah sosial, kemudian dalam nalarnya ia menemukan sebuah kesimpulan sebagai tanggapan atas masalah sosial tersebut. Opini Kelompok Opini kelompok merupakan salah satu pendapat sekelompok orang mengenai masalah sosial yang menyangkut kepentingan orang banyak. Contohnya yaitu keharusan pancasila dijadikan asas tungal bagi organisasi kemasyarakatan, maka diantara kelompok itu ada yang pro dan ada yang kontra. Opini Minoritas Opini minoritas yakni salah satu pendapat dari orang-orang yang jumlahnya sangat relatif lebih sedikit dari mereka yang terkait suatu masalah sosial, baik yang pro, kontra, atau dengan pandangan lainnya. Lawan dari opini minoritas yaitu opini mayoritas. Opini Mayoritas Opini mayoritas yaitu salah satu pendapat orang-orang yang terbanyak dari mereka yang berkaitan dengan suatu masalah sosial, baik sebagai yang pro, kontra, maupun yang memiliki penilaian lainnya. Opini Massa Opini massa ialah suatu kelanjutan dari sebuah opini publik. Opini massa adalah salah satu pendapat seluruh masyarakat sebagai hasil dari perkembangan pendapat yang berbeda mengenai masalah yang menyangkut kepentingan umum. Opini Umum Opini umum adalah serangkaian pendapat yang sama dari semua orang dalam suatu masyarakat mengenai masalah yang menyangkut kepentingan umum. Secara sederhana, opini umum ini merupakan satu pendapat yang diamini oleh masyarakat pada umumnya. Fungsi Opini Fungsi tajuk rencana yang umumnya menjelaskan berita dan akibatnya pada masyarakat. Mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan suatu kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh. Terkadang ada suatu analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang bisa terjadi. Meneruskan suatu penilaian moral mengenai berita tersebut. Unsur-Unsur dalam Opini 1. Nilai Kepercayaan Pada umumnya seseorang mengungkapkan sebuah opini terhadap suatu hal didasari oleh adanya kepercayaan. Nilai kepercayaan ini juga terbentuk dapat dipengaruhi oleh Agama, Politik, Budaya, dan lain-lain. Nilai kepercayaan yang memiliki pengaruh yang sangat besar bagi seseorang ketika menyampaikan pendapatnya. Itulah sebabnya mengapa orang-orang yang mempunyai latar belakang suatu kepercayaan yang sama cenderung memiliki opini yang sama. 2. Sikap Sikap seseorang dalam menyikapi suatu peristiwa akan dapat melahirkan suatu opini. Adapun pernyataan sikap tersebut yang bentuknya bisa membenarkan atau menyanggah informasi lain yang dilihat atau didengar melalui suatu media. 3. Persepsi Opini publik dapat terbentuk karena adanya suatu persepsi karena persepsi merupakan pemberian makna terhadap suatu peristiwa. Ketika seseorang ini mendapatkan suatu informasi tertentu maka pada saat itu akan terjadi penilaian terhadap penyebab dan kemungkinan yang dapat terjadi, dan pada akhirnya akan menghasilkan suatu opini. Struktur Opini Pernyataan Pendapat Tesis yaitu salah satu bagian berisi sudut pandang penulis mengenai masalah yang dibahas. Biasanya juga sebuah teori yang akan diperkuat oleh argumen. Argumentasi yaitu salah satu alasan atau sebuah bukti yang digunakan guna memperkuat pernyataan dalam tesis, walau secara umum argumentasi diartikan untuk menolak suatu pendapat. Argumen ini bisa berbentuk pertanyaan umum atau data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta berdasarkan referensi yang bisa dipercaya. Penyataan atau Penegasan Ulang Pendapat Reiteration yakni salah satu bagian berisi penegasan ulang pendapat yang didorong oleh fakta di bagian argumentasi guna memperkuat atau menegaskan. Ada pada bagian akhir teks. Kaidah Kebahasaan Opini Adverbia yakni ditujukan agar pembaca meyakini teks yang dibahas, dengan menegaskan atau menggunakan kata keterangan adverbia frekuentatif. Kata yang biasa digunakan diantaranya yaitu selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, sebagian besar waktu, jarang, dan lainnya. Konjungsi adalah salah satu kata penghubung pada teks, contohnya seperti bahkan. Verba Material adalah salah satu verba yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa. Verba Relasional ialah salah satu verba yang dapat menunjukkan hubungan intensitas pengertian A adalah B, dan milik mengandung pengertian A mempunyai B. Verba Mental merupakan suatu verba yang dapat juga menerangkan persepsi misalnya melihat, merasa, afeksi misalnya suka, khawatir, dan kognisi misalnya berpikir, mengerti. Pada verba mental terdapat partisipan pengindra senser dan fenomena. Contoh Kalimat Opini Berikut ini adalah beberapa ciri yang dapat dilihat dari kalimat opini diantaranya Hidup di pedesaan akan jauh lebih enak daripada hidup di perkotaan. Menjadi orang kaya itu tidaklah mudah. Mungkin lusa akan terjadi badai. Menurut saya, sebuah permasalahan banjir Jakarta sangat sulit untuk diatasi. Buah pisang rasanya jauh lebih enak daripada buah durian. Udara di kota Bandung sangat dingin dibandingkan kota Jakarta. Kopi ini lebih enak bila diminum di malam hari. Mungkin para koruptor akan lebih jera bila pemerintah menerapkan hukuman mati. Indonesia akan jaya, bila negara ini dipimpin oleh seorang pemuda. Batagor adalah makanan terbaik dan khas yang ada di kota Bandung. Es jeruk ini rasanya sangat asam. Bila kita rajin olahraga dan tidak merokok, maka umur akan jauh lebih panjang. Menurut saya, main game adalah salah satu hobi yang paling mengasyikan. Mereka tidak menyukainya, mungkin karena dia adalah seorang mantan napi. Demikianlah pembahasan terlengkap mengenai √ Opini pengertian, Ciri, Fungsi, Unsur, Kaidah, Struktur, Jenis & Contohnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih. Baca Juga Artikel Lainnya Pers Adalah Berita Adalah Pidato Adalah Diskusi Adalah Tajuk Rencana
berikut kalimat yang merupakan sebuah opini adalah